Tak Manusiawi Pondok Padi Hangus Dibakar Oleh Sekelompok Masa

Aspirasijurnalis.com,Ketapang, – Kemelut di areal PT. Mayawana Persada (MP) menyisakan kesedihan mendalam yang dirasakan pemilik pondok padi dan pondok kediaman yang hangus di bakar sekelompok masa, Kamis (1/12/2022).
Ketika awak media menghubungi Tarsisius Fendy Sesupi selaku Kepala Adat (Kadat) warga Dusun Lelayang Desa Kualan Hilir Kecamatan Simpang Hulu Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan Barat via WhatsApp menjelaskan, benar pondok-pondok warga Dusun Lelayang yang berada di wilayah Desa Kampar Sebomban Kecamatan Simpang Dua hangus di bakar sekelompok masa.
“Saya mendapat informasi ada beberapa pondok yang di bakar, salah satunya pondok padi milik Polen warga Dusun Lelayang hangus jadi abu. Memang tak manusiawi kelakuan seperti itu”, terang Fendy sapaan akrabnya.
“Saya pun heran apa masalahnya dengan pondok-pondok warga itu. Kalau usaha kami warga Dusun Lelayang di areal PT. MP ini, keseharian kerja kami mencari damar, di tempat lahan yang sudah di gusur. Itulah aktivitas rutin kami. Apalagi warga yang berusia lanjut, seperti Polen yang memiliki usia 50 tahunan lebih, tapi tega pondak nya di bakar”, tambahnya.
Saat di tanya apa saja isi pondok pondok warga Dusun Lelayang yang terbakar, Fendy menjelaskan, untuk pondok Polen padi cukup banyak, pakaian, peralatan masak, parang.
“Begitu juga dengan mesin chainsaw, ikut terbakar dan semua yang ada hangus dan beberapa pondok lainnya, termasuk KTP atas nama Yohanes Ujang, STNK dan sejumlah uang juga ludes di lalap api”, kata Fendy.
“Kami, kalau gesek kayu di areal PT. MP wilayah Desa Kampar Sebomban ada surat keterangan yang di keluarkan desa dan di tanda tangani Kadesnya yang mengizinkan kami gesek kayu di areal PT Mayawana Persada”.
“Makanya, saya anggap kerja kayu di areal PT Mayawana Persada bukan pembalakan liar, karena ada surat keterangan yang di keluarkan Desa Kampar Sebomban dan di tanda tangani kades sebagai penanggung jawab kegiatan saya”, jelas Fendy.
“Saat di tanya kapan pondok-pondok itu di bakar, Fendy tidak bisa memastikan kapan waktu pastinya, namun hari ini (1/12) warga Dusun Lelayang heboh dan fhoto vidio nya banyak di warga”, ungkap Fendy.
“Saya selaku Ketua Adat (Kadat) tentu merespon laporan warga kami yang secara adat budaya, di lecehkan. Mirisnya tampa kordinasi apapun masa yang membakar pondok beserta isinya telah melanggar adat istiadat sebagai manusia yang bermoral dan ber Pancasila. Pihak adat kami tentu akan membawa kasus ini pada jenjang adat kami yang lebih tinggi. Dan akan kita laporkan juga pada pihak berwajib, guna keamanan yang kondusif, dan mereka yang merusak bisa bertanggung jawab, dan yang bersalah mendapat sanksi, supaya ke depan nya jangan lagi ada hal hal seperti ini terjadi”, tutup Fendy.
Hingga berita ini di publikasikan, awak media mencoba hubungi Kades Kampar Sebomban via chat WhatsApp terkait kegiatan warga yang gesek kayu, apa di dalam atau di luar kosensi PT. Mayawana Persada, dan berapa banyak warga yang kerja, belum dibalas, begitu juga dengan pihak PT Mayawana Persada, juga belum dibalas.
(Yani)